外来語
Minna No Nihongo Chuukyuu 1 Bab 2 Halaman 26
みんなの日本語中級1第2課26ページ
外来語
僕はアメリカから日本へ来て、もう5年になる。しかし、いまだに外来語が苦手だ。カタカナの言葉は僕みたいな外国人には簡単だと思っている人がいるが、とんでもない。まるで宇宙人の言葉のようだ。
まず、発音が紛らわしい。日本人は英語と同じだと思っているかもしれませんが、全く別の言葉しか思えない。僕自身もそうだけど、他の国の友人の中にはコーヒーとコピーの違いが分からない人もいる。
また、使い分けも複雑でよく分からない。初めて日本へ来たころ、レストランで「ご飯、ください」と言ったら、「ライスですね」と言われた。「アドレスは?」と聞かれて、住所を教えたら、相手がびっくりしたこともある。「アドレス」は日本語では「メールアドレス」の意味なんだそうだ。それに「アポ」とか「プレゼン」のような言葉になると、何が何だか分からない。
最近は「アイデンティティ」とか「コンプライアンス」などの言葉も使われている。日本語でうまく言えないから、使われるのかもしれない。しかし、日本語で言えるのに、外来語を使うのは問題だ。例えば、よく「ポリシー」という人がいるが、「考え方」とか「やり方」と言ったほうがずっと性格で分かりやすい場合が多い。
もちろん、僕は外来語に100%反対なのではない。誰でも普通に使っている「シャツ」や「パソコン」などをいまさら変える必要はないと思う。
外来語は日本語になくてはならないものだが、使いすぎはよくない。「バランス」が取れた使い方を考えなければならないと思う。
Gairaigo
Boku ha amerika kara nihon he kite,
mou go nen ni naru. Shikashi, imadani gairaigo ha nigate da. Katakana no kotoba
ha boku mitai na gaikokujin ni ha kantan da to omotteiru hito ga iru ga,
tondemonai. Marude uchuujin no kotoba no you da.
Mazu, hatsuon ga magirawashii. Nihonjin
ha eigo to onaji da to omotteiru kamo shiremasenga, mattaku betsu no kotoba
shika omoenai. Boku jishin mo sou dakedo, hoka no kuni no yuujin no naka ni ha
koohii to kopii no chigai ga wakaranai hito mo iru.
Mata, tsukaiwakemo fukuzatsu de yoku
wakaranai. Hajimete nihon he kita koro, resutoran de, “gohan, kudasai,” to
ittara, “raisu desune,” to iwareta. “Adoresu ha?” to kikarete, juusho wo
oshietara, aite ga bikkurishita koto mo aru. “Adoresu” ha nihongo de ha “meeru
adoresu” no imi nanda sou da. Sore ni “apo” toka “purezen” no youna kotoba ni
naru to, nani ga nanda ka wakaranai.
Saikin ha “aidentiti” toka
“konpuraiansu” nado no kotoba mo tsukawarete iru. Nihongo de umaku ienai kara,
tsukawareru no kamo shirenai. Shikasi, nihongo de ieru noni, gairaigo wo tsukau
no ha mondai da. Tatoeba, yoku “porishii” to iu hito ga iru ga, “kangaekata”
toka “yarikata” to itta hou ga zutto seikaku de wakariyasui baai ga ooi.
Mochiron boku ha gairaigo ni hyaku
pasento hantai na no dehanai. Dare demo futsuu ni tsukateiru “shatsu” ya
“pasokon” na do wo imasara kaeru hitsuyou ha nai to omou.
Gairaigo ha nihon ni nakute ha
naranai mono da ga, tsukaisugi ha yokunai. “Baransu” ga toreta tsukaikata wo kangaenakereba
naranai to omou.
Gairaigo
Sudah 5 tahun saya datang ke Jepang
dari Amerika. Tetapi, sampai sekarang saya masih tidak paham gairaigo. Orang
mengira bahwa orang asing seperti saya akan mudah mengerti kosakata yang ditulis
dengan huruf katakana, tapi itu salah. Kosakata tersebut terdengar seperti
bahasa alien.
Pertama, cara pengucapannya
membingungkan. Mungkin orang Jepang mengira bahwa pengucapan seperti itu mirip
bahasa Inggris, padahal benar-benar terdengar seperti bahasa lain. Teman saya
yang berasal dari negara lain tidak bisa membedakan antara “koohii (kopi)”
dan “kopii (mesin fotocopy)”, begitu juga saya.
Selain itu penggunaan kosakata yang
membingungkan. Saat pertama kali tiba di Jepang, di restoran saya berkata, “Saya
pesan gohan (nasi),” lalu pelayan restoran berkata, “Aa, raisu (rice
– nasi) ya.” Bahkan pernah ketika ditanya, “Adoresu ha? (alamatnya?)”
lalu saya jawab alamat rumah, malah lawan bicara saya terlihat kaget. “Adoresu”
jika diartikan dalam bahasa Jepang berarti “meeru adoresu (email
address – alamat email)”. Kemudian kata seperti “apo” dan “purezen”
juga saya tidak tahu memiliki arti apa.
Akhir-akhir ini kata-kata seperti, “aidentiti
(identitas)” atau “konpuraiansu – (compliance)” juga digunakan.
Karena saya tidak jago bahasa Jepang, mungkin kata ini akan saya gunakan.
Tetapi walaupun diucapkan dalam bahasa Jepang, masalah pada gairaigo adalah
pada penggunannya. Misalnya, banyak orang yang menggunakan kata “porisii (policy
– kebijakan)”, padahal lebih baik dan lebih mudah dimengerti jika mereka
menggunakan kata “oshiekata (cara berpikir)” atau “yarikata (cara
kerja, metode)”.
Tentu saja saya tidak 100% menentang
penggunaan gairaigo. Bahkan menurut saya tidak perlu mengganti kata yang sudah
biasa digunakan, seperti “shatsu (kaos)” atau “pasokon (PC/laptop)”.
Gairaigo adalah kata yang harus ada
dalam bahasa Jepang, tetapi menurut saya tidak terlalu bagus jika digunakan berlebihan.
Perlu dipikirkan agar penggunaannya bisa “baransu (balance –
seimbang)”.